
UMK News - Masa Ta’aruf (Masta) mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Kuningan (UM Kuningan) Tahun Akademik 2025/2026 menghadirkan nuansa berbeda. Bagi Rektor UM Kuningan, Dr. Apt. Wawang Anwarudin, M.Sc., momen ini bukan sekadar acara seremonial, melainkan titik awal perjalanan mahasiswa untuk menemukan jati diri sekaligus arah masa depan.
Di hadapan 750 mahasiswa baru, Wawang menegaskan bahwa UM Kuningan tidak berhenti pada misi melahirkan lulusan berijazah, tetapi juga berkomitmen mencetak generasi yang berkarakter dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
“Dari UM Kuningan akan lahir para ahli pendidikan, kesehatan, teknologi, peternakan, apoteker hingga lawyer. Namun, semuanya harus dibangun di atas pondasi karakter keislaman, akhlak mulia, kejujuran, amanah, dan kepedulian terhadap sesama,” tegasnya.
Ruang Belajar Lebih Luas dari Kelas
Rektor juga menekankan bahwa proses belajar di kampus tidak hanya terjadi di dalam ruang kuliah. Organisasi mahasiswa, komunitas, hingga kegiatan sosial, menurutnya, adalah arena penting untuk menempa kepemimpinan, kerja sama, dan kepekaan sosial.
“Itu bekal yang tidak akan kalian dapatkan hanya dari diktat perkuliahan,” ujarnya penuh makna.
Bukan Sekadar Tagline
Lebih jauh, Wawang menjelaskan bahwa tagline UM Kuningan “Bertumbuh dan Bermanfaat” bukanlah sekadar slogan. Kampus harus menjadi ruang bertumbuh, sementara mahasiswanya dituntut hadir sebagai pribadi yang bermanfaat.
“Jadilah agen perubahan yang berdampak nyata. Tunjukkan bahwa mahasiswa UM Kuningan adalah generasi unggul, berintegritas, dan berkontribusi untuk kemajuan bangsa,” tambahnya.
Masta tahun ini akhirnya bukan sekadar pengenalan kehidupan kampus. Bagi mahasiswa baru, ia menjadi semacam kompas perjalanan akademik: apakah hanya sekadar mengejar nilai, atau benar-benar menanamkan nilai. Sebuah pesan sederhana, namun justru inilah yang diyakini akan menentukan arah—bahwa di UM Kuningan, kuliah berarti tumbuh sekaligus memberi manfaat.